Fleet of Time : Puisi Qiao Ran .

Mekarnya Bunga Lilac

Setiap musim semi, ketika bunga lilac mulai bermekaran
Aku akan memikirkan dia
Seorang gadis yang seperti bunga lilac

Aku tak dapat mengingat, kapan tepatnya aku mulai memperhatikannya
Jika waktu dapat terbagi menjadi lukisan-lukisan
Seperti semua bingkai dalam sebuah film
Gambaran pertama tentangnya yang terlintas di ingatanku
Adalah dirinya ada di samping pohon bunga lilac

Saat itu adalah pagi yang cerah di musim semi
Secerah dia yang berjalan melewati bunga-bunga lilac
Tiba-tiba sebuah angin sepoi-sepoi
Membawa bunga lilac putih bermahkota empat
Bunga-bunga itu jatuh di rambutnya dan bahunya
Saat itu seperti ada hujan bunga hanya untuknya

Dia melihat diantara bunga-bunga dan tersenyum padaku
Senyum cerah yang begitu penuh kehangatan
Segera setelah aku memikirkan senyumnya
Bagaikan mekarnya bunga lilac memenuhi seluruh duniaku

Fleet of Time : Ingatan Chen Xun .

Lima belas tahun

Sudah lima belas tahun

Aku tidak sadar sudah begitu lama, sejak cerita kita dimulai

Sebelum semua kenangan memudar

Apa masih ada yang bisa diingat?

Hijaunya dedaunan di sekolah

Wangi rumput di bawah sinar matahari

Bersiul dan tertawa di kelas olahraga

Genangan air di dekat meja setelah hujan

Sudut meja dan kursi yang baru

Aroma buku pelajaran yang baru

Dan kita berjalan di sekolah

Aku tidak ingat bagaimana gadis bergaun putih itu 

Muncul di depan mata kita

Tapi aku ingat wajahnya seperti apa

Di taman bermain waktu itu

Dia dipindahkan di sekolah kita 

- Chen Xun

Heyyyyy ----- AREA SPOILER 

Skenario Kesalahpahaman Cinta

Karya: Lintang Irnawati

Berawal dari kesalahpahaman

Permulaan yang tak terduga

Sebuah prolog memicu emosi

Ilusi Cinta Tiga Musim

Karya: Lintang Irnawati

Semua tlah berubah, tapi aku tidak

Disini masih mencintaimu

Disini masih menunggumu

Belum berniat tuk menghentikannya

Saat bunga mekar di musim semi

Gadis Kotak Kaca

Karya : Lintang Irnawati

Kala malam tiada henti menyelimuti raga, ia tetap diam.

Kala dingin menyikap kehangatan dalam hati, ia tetap diam.

Mengapa?

Kala mentari mulai menghampiri bumi, ia bersembunyi.

Pustaka Hati

Karya : Lintang Irnawati

Lembaran kusam yang berdebu

Jejak tintanya telah pudar

Bak hilangnya ingatanku tentangmu

Tetesan kepedihan