Tak terasa sudah bulan November lagi, bulan yang sedikit
lebih berkesan dari bulan-bulan lainnya. Bulan dimana aku dan kakakku
dilahirkan. Bulan dimana MDASL dibentuk. Bulan dimana Mozaik dilantik. Hahahaaa
Sepuluh November adalah hari ulang tahun Mozaik. Kali ini aku kembali
bernostalgia tentang Mozaik, lebih tepatnya bernostalgia tentang hari dimana
kami resmi melepaskan titel Cajur. Sudah lima tahun berlalu, tapi tetap melekat
diingatan. ^^ Semoga Mozaik gak marahin aku karena mengumbar masa masa
penjajahan. Hahahaaa
Part 1 bisa dibaca di postingan _Teruntuk Pahlawanku yang Masih Balita – Part 1 .
Sekilas tentang anak-anak Mozaik aku tulis di _Mozaik, Sebuah Kepingan yang (mungkin) Ku Rindukan .
Minggu, 10 November 2013. Pukul 02.00 WIB.
Dini hari itu terasa sangaaaaat
lama. Mayoritas Alumni dalam keadaan marah-marah. Tapi keadaan kami cajur
beda-beda. Yang nangis? Ada. Yang masih push
up? Ada. Yang lari-lari? Ada. Yang diam? Ada. Yang tidur sambil berdiri?
Banyaak. Sampai yang balik bentak Alumni – Ada. Serba Ada! Paket komplit ! (=^.^=)
Sebenernya kebanyakan pembicaraan Alumni masuk telinga
kanan, keluar telinga kiri. Atau bahkan beberapa ada yang mental (gak bisa
masuk). Komitmen, loyalitas, dan totalitas menjadi trending topic di lapangan Villa Merah kala itu. Kebanyakan dari
Mozaik sih sibuk diskusi, tapi ada juga yang langsung beraksi keluar barisan
(kabur). Hahahaaa awalnya aku juga pengen ikut pergi bergabung sama koor
angkatan. Tapi aku mikir lagi, masa Alumni ditinggal.
Waktu berjalan lamban. Hingga akhirnya tiba waktu Shalat
Subuh. Prosesi akhirnya terhenti, sejenak. Setelah sholat dan makan, kami
kembali olahraga. Tapi kali ini olahraganya jalan-jalan ^^ Outbond ! Yeeeuy, Kami
dibagi kedalam 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 Cajur. Outbond
terbagi atas enam pos yang harus dilewati. Satu per satu kelompok berangkat
dari Villa dengan membawa 5 buah kacang, nametag
fluorescein, dan satu buah bendera. Petualangan lain pun dimulaaai~
Kami terpencar. Setiap kelompok memiliki cerita unik tersendiri.
Ledok-ledok di lumpur, sampai kedinginan di sungai. Mengerahkan segala tenaga
untuk menyelamatkan nametag fluorescein.
Papan nama berwarna hijau stabilo yang telah menemani kami lebih dari 3 bulan. Outbond
yang kami jalani mempunyai 6 buah pos. Aku lupa nomor urutannya, dan lupa
nama-nama posnya tapi aku masih ingat apa-apa saja yang kami kerjakan di
pos-pos tersebut. Enam pos tersebut terdiri dari pos balon air, pos mindahin
koran, pos ngangkat bola pake tali, pos di sungai bagian 1, pos disungai bagian
2, pos penutup.
Di setiap pos memiliki tingkat kesulitannya tersendiri. Tapi
yang paling membekas adalah pos nyemplung ke sungai. Semua personil disuruh
mencelupkan diri di sungai itu. Tapi ada pantangannya, yaitu bendera dan
nametag gak boleh lepas, juga gak boleh kena air. Bodo amat diketawain sama
anak-anak villa sebelah sungai, bodo amat diliatin bule yang ngelewat. Selesai
outbond, bukan berarti langsung dilantik. Kami masih harus berjuang, membuat
ikrar dengan sepenuh jiwa – malah dirobek sama Ketua Jurnalika.
Saaaaaaakiiiiiiit~ banget coooy
Setelah sekian lama penantian, setelah sekian banyak
perjuangan, kami secara resmi meninggalkan nametag cajur dan menjadi anggota
Jurnalika. Pembacaan ikrar kami lakukan dengan sangat hati-hati. Tangisan
akhirnya pecah, bahkan anak-anak cowok juga.
Maaf dan Terimakasih, Keju, para kakak tingkat terbaik, para alumni terhebat.Dengan adanya momen ini, kami memiliki cerita untuk dikenang.
Sabtu, 10 November 2018. Pukul 05.01 WIB.
Selamat ulang tahun yang kelima, Moz. Dimana pun kalian
berada, semoga senantiasa punya kuota buat baca pesan ini. Pesan yang terlihat
serius, tapi mungkin hanya akan menjadi selingan semata.
Tentang dua buah kisah,
Kisah dahulu, tahun-tahun masih menjadi mahasiswa + pers
kampus hampir setiap hari ketemu – rapat – rumpi – makan – lanjut rumpi. Nyusun
Rekruka sebegitu ribetnya, biar seru. Minjem motor sana-sini buat nyebar
undangan Lomba Mading. Jualan satu box cireng setiap hari demi menutup biaya
Jurnalika Fair. Sampai numpang tidur di kampus pas RUA. Kalau ada perlu
langsung cus datengin kostannya. Kalau lagi makan bareng, apapun makanannya –
si mantan lah yang jadi omongan. Hahahahaaa
Kisah kini, tidak bertemu – hanya jadi konstributor sebagai
penonton IG story. Haha. Tidak ada yang salah dengan itu, karena waktu memang
bisa mengubah segalanya. Waktu lima tahun terlalu sedikit jika dibandingkan 10
atau 20 tahun kedepan. Tiga tahun bersama, dua tahun terpisah ternyata cukup membuatku
mengerti. Seseorang hanya akan menjadi tamu di kehidupan orang lain. Sekali
lagi, tiada yang salah dengan itu. Kebiasaan barengan ngejailin anak orang, eh
sekarang chat aja “Lagi sibuk gak?”. Ohmaigat. Hahahaaaa Moz, kita sama-sama
tahu bahwa babibu bukanlah hal yang menyenangkan. Kalau kata netizen, internet
bisa mendekatkan yang jauh. Salah. Yang jauh akan tetap jauh. Walaupun begitu,
kuharap kalian tetap menjadi orang yang gak tahu malu. wkwkwkkwk
Moz, jangan coba babibu lagi, dengan begitu aku tahu kalian
masih memandang aku seperti yang dulu. Jangan lupa update IG Story, biar aku
tahu kalian masih baik-baik aja. Semoga kelak 10 atau 20 tahun kedepan, kita masih
mengingat satu sama lain. Masih merindukan cireng yang sama. Hahaahaha
Apapun yang kan terjadi, ingat kita pernah berada di AKA. HBD Mozaik.
No comments:
Post a Comment
Hello, Pengyoumen~
I'd like to say thank you for visit my little blog, read my notes. Hope we can be friend although we aren't face to face. Please enjoy. If any question or comment you want me know, write here (^.^)/
Teman-teman sebangsa dan setanah air~
Kalau kalian ada pertanyaan yang masih terpendam dalam hati, tentang blog mini milikku atau ingin lebih tahu tentang dunia mandarin lovers. silahkan tulis disini. <(~,^)/
-
Don't forget to write your name,
Tinggalkan namamu, buat arsip. Hehehee~