Judul Novel : Blue Romance
Seri : Omnibook Series
Penulis : Sheva Thalia
Penyunting : Donna Widjajanto
Desainer Cover : Diani Apsari
Penerbit : PlotPoint Publishing
ISBN : 978-602-9481-16-7
Tebal : 216 halaman
Cetakan kedua, November 2012
Rate : ✦✦✦▾
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahaan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffee maker.
Seperti latte, affogato, americano, dan espresso setiap kisah punya kopinya sendiri.
Kisah mana yang cocok dengan kopimu?
<(^o^)>
Novel ini menceritakan beberapa kisah yang berbeda namun berlatarkan tempat yang sama, yaitu Blue Romance. Blue Romance merupakan sebuah coffee shop yang menyediakan berbagai macam jenis kopi, dan hidangan-hidangan tambahan bagi para penikmat kopi. Dengan ruangan bernuansa warna toska, meja dan kursi antik di sudut ruang, serta sofa-sofa empuk di pinggir jendela menambahkan rasa nyaman dan penuh kehangatan.
Kisah pertama dibuka oleh seorang wanita pencinta affogato. Dia selalu datang ke Blue Romance pada sabtu pagi, dengan memesan wafel untuk menemani affogato miliknya. Bagi dirinya Blue Romance adalah tempat dimana ia mendapatkan kehangatan rumah. Suatu ketika di sabtu pagi yang hujan, ia bertemu dengan lelaki asing. Hujan menjebaknya dengan lelaki itu, dan mengawali cerita mereka berdua di sabtu lainnya.
Kejutan lebih asyik kalau waktu menunggunya lebih lama (Blue Romance, hlm 29)
Kisah kedua tergambar dalam rasa Mochaccino. Mochacchino : Espresso dengan cokelat, susu panas, biasanya diberi whipped cream. Blue Romance mempertemukan dua sahabat kecil yang terpisahkan waktu 10 tahun. Pertemuan itu ditemani dua gelas mochacchino, mengenang masa-masa yang terlewati.
Bagaimana caranya jarak ribuan mil, perbedaan zona waktu, dan hati yang bertumbuh kea rah yang lain bisa bersatu bersama-sama? We’ve lost each other. So let’s found ourselves by being together. (Blue Romance, hlm 59)
Seberapa indah mimpi, jika tetap mimpi? (Blue Romance, hlm 104)
Blue Romance seperti planet lain. Planet tempat kamu bisa bermain dengan aroma kopi, tulisan-tulisan antik di seluruh kaca besarnya, barista-barista yang baik dan ramah, pelayanan yang hampir sempurna, serta pencerahan dari secangkir kopi yang bukan kopi instan. Blue Romance saat siang menjadi teman bagi semua penikmat kopi. Tapi ketika malam, frankly speaking, Blue Romance menjadi tempat untuk semua orang yang kesepian.
Selain kisah para penikmat kopi yang singgah di Blue Romance, ada juga kisah seorang barista yang merindukan Ayahnya. Kisah itu sangat menyentuh, terukir dalan chapter Blue Moon.
Blue Moon . . . You know just what I was there for … You heard me saying a prayer for someone I could really care for… - Blue Moon, a song from Ella Fitzgerald.
Kisah-kisah ini terangkai dalam suatu jalinan alur cerita yang indah. Alur ini ditutup dengan kisah seorang anak perempuan keturunan Perancis yang mencari ayahnya. Anak itu bernama Chantal. Di Blue romance ia mengawali pencarian ayahnya, di tempat itu juga ia mengakhiri pencarian itu. Sebuah sebuah pesan tersampaikan dengan begitu indah.
<(~.^)/
Novel Blue romance ini aku pinjam dari sobatku. Dia dapet beli di IIBF 2015. Pertama lihat covernya, wah bagus, sketch tangan gitu menarik banget buat aku. Ditambah baca burlb di bagian cover belakangnya, makin penasaran. Aku penasaran . . apa ada kisah rasa Macchiato?
Setelah menunggu, yeeey akhirnya dapet baca juga. Pertama buka novelnya, liat pembatas bukunya lucu banget. Pembatas bukunya berbentuk sendok, warna biru lagi. Trus langsung baca sampai ke chapter Happy Days, ada tulisan Caffe Macchiato. Caffe Macchiato : sejumlah kecil susu, atau kadang-kadang busanya disendok ke dalam espresso. Langsung excited.
Kenapa? Dari semenjak salah satu drama Taiwan berjudul Brown Sugar Macchiato rilis, aku penasaran sebenarnya macchiato itu seperti apa. Pada akhirnya sedikit ada pencerahan dari novel ini. Walau rasa macchiato ini agak nyesek dan ngenes, tapi karakternya digaambarkan memiliki ketegaran yang luar biasa. Hebat!
Novel ini bagus sekali, bahasa yang digunakan ringan sehingga mudah diserap oleh pembaca. Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama di setiap chapter. Seakan-akan pembaca bisa menjadi beberapa orang sekaligus. Andaikan Blue Romance benar-benar ada pasti banyak banget cerita yang terukir di sana.
Kisah paling kusuka adalah Blue Moon. Sebuah pesan penting tentang sebuah perasaan rindu pada ayah tercinta. Sebagai anak kost, aku juga sering rindu rumah. Kisah blue moon mengingatkan aku sebuah lagu dari band Sodagreen – Xiao Shi Hou. Lagu itu ditulis oleh vokalis band tersebut untuk ayahnya yang telah tiada, dan dinyanyikan pas acara Father’s Day.
Hanya dengan mendengar suara “halo” darinya, bulan terasa memenuhi dadaku. Aku kembali menjadi cengeng (Blue Romance, hlm 83)
Three point five notes untuk segelas cangkir caffe macchiato dari Blue Romance. Bagi para penikmat kopi, baca buku ini. Mungkin saja kopimu memiliki cerita yang selaras dengan Blue Romance. (=^・^=)
^ - - - - - - - - - - ^
No comments:
Post a Comment
Hello, Pengyoumen~
I'd like to say thank you for visit my little blog, read my notes. Hope we can be friend although we aren't face to face. Please enjoy. If any question or comment you want me know, write here (^.^)/
Teman-teman sebangsa dan setanah air~
Kalau kalian ada pertanyaan yang masih terpendam dalam hati, tentang blog mini milikku atau ingin lebih tahu tentang dunia mandarin lovers. silahkan tulis disini. <(~,^)/
-
Don't forget to write your name,
Tinggalkan namamu, buat arsip. Hehehee~