. . .

Welcome to my little blog. I just want to share some notes. Notes about me, my blog, and all the things I loved. I loved Taiwanese drama, Chinese drama, and mandarin songs. If you already read my post, leave your COMMENT and VOTE please. I need your opinion to be better. (^.-)/
If you want to request some notes, you can send me email, or contact me in social network. I active in IG account @lintang_ns . I'm waiting for you! \(^.^)/ Oh ya, don't forget to DM me! ^^

Monday, 14 May 2018

Best Time : Tentang Dia, Seseorang Di Balik Momen Terindah .

diresensi oleh notes_maker


Judul Asli : 最美的時光
Judul Novel : Best Time
Penulis : Tong Hua
Penerjemah : Jeanni Hidayat
Penyunting : Selsa Chyntia
Desainer Cover : Alvinxki
Penerbit : Haru
Cetakan pertama, November 2016
Tebal : 464 halaman
ISBN : 978-602-6383-04-4
Tidak ada yang aneh dengan wanita yang mengejar pria, kan?
Jabatan Su Man di perusahaannya sudah cukup tinggi, tapi tanpa ragu ia keluar dari pekerjaannya. Gadis ini memalsukan CV-nya supaya bisa melamar di kantor Song Yi, CEO perusahaan MG yang juga adalah pria yang disukainya selama tujuh tahun. 
Sahabatnya, si Cabe Rawit mengatakan keputusannya konyol. Namun tekad Su Man sudah bulat.
Sayangnya, meski Su Man berhasil bekerja di MG dan mendekati Song Yi, rencananya tidak berjalan mulus. Terutama dengan adanya Lu Lin Cheng. Pria atasan Su Man ini mengetahui rahasia gadis itu dan berniat “memeras”-nya. 
Belum beres permasalahan tersebut, ternyata si Cabe Rawit, merahasiakan sesuatu tentang Song Yi dari Su Man. 
SINOPSIS (´⌣`ʃƪ)

Aku mencintaimu.
Sangat mencintaimu seperti tikus yang sangat mencintai padi. ( ˘⌣˘ ) ♫
Berkisah tentang Su Man, seorang wanita dengan karir cemerlang yang masih terjebak dalam cinta pertamanya. Di masa SMA, Su Man jatuh hati pada seorang kakak tingkatnya yang bernama Song Yi. Dia mengagumi Song Yi dalam diam, hari ke hari, tahun ke tahun, masih dengan perasaan yang sama. Su Man terjun dalam dunia perbankan, itupun karena dia ingin mengikuti Song Yi. Tidak terasa sudah sepuluh tahun berlalu, Su Man masih berada dititik yang sama.
Aku sudah mencintainya sepuluh tahun. Aku sangat mengenalnya. Tentu saja aku juga mengetahui kelemahannya. Tetapi aku percaya, kalau waktu sepuluh tahun ini diulangi sekali lagi, aku tetap akan mencintainya. (Best Time, hal. 124)
Su Man adalah seorang anak tunggal. Oleh karena itu, kedua orangtuanya sangat gencar menjadwalkan kencan buta untuk Su Man. Sesungguhnya Su Man sudah muak menjalani kencan buta, hanya saja dia tidak bisa membantah keinginan orangtuanya. Di hari yang ditentukan, Su Man datang lebih awal dari teman kencannya. Su Man memakai pakaian dan make up yang tidak karuan, berharap teman kencannya akan tidak suka padanya. Tak lama kemudian teman kencannya pun datang.

Su Man sangat terkejut, saat melihat teman kencannya adalah Song Yi. Sosok pria yang diam-diam dia sukai selama sepuluh tahun. Pria yang masih selalu muncul dalam mimpinya. Setelah pertemuan yang singkat itu, Su Man langsung mencari tahu semua informasi tentang Song Yi. Sebelum hari kencan itu, Su Man hanya tahu bahwa Song Yi berkarir di USA. Itulah kenapa Su Man sangat terkejut melihat Song Yi berada di China.

Song Yi kembali ke China untuk menjadi kandidat pengganti direktur perusahan MG. Demi cinta pertamanya itu, Su Man rela meninggalkan jabatan tingginya untuk menjadi karyawan biasa di perusahaan MG. Su Man memalsukan identitasnya dengan bantuan seorang sahabatnya yang bernama Lian Shuang (si Cabe Rawit). Su Man pun diterima kerja tanpa halangan. Namun, hari-hari Su Man mendekati Song Yi tidak begitu mulus karena ada atasannya yang bernama Lu Lin Cheng. Lu Lin Cheng mengetahui identitas asli Su Man sejak pertemuan pertama mereka di sebuah café. Su Man merasa Lu Lin Cheng selalu menganggu ketenangannya.
Begitu banyak macam cinta di dunia ini. Ada yang menyentuh hati, ada yang berhubungan dengan tidak jelas, ada yang membuat salah satu pihak terpuruk, ada yang setia sampai seumur hidup. Tetapi aku percaya, tidak akan ada cinta lain yang lebih indah daripada cinta yang sedang kurasakan sekarang. Cinta yang kumiliki ini membuat hariku lebih indah, membuatku lebih mencintai diri sendiri. (Best Time, hal 125)
Di tempat kerja, Su Man tidak terlalu sering berinteraksi dengan Song Yi karena mereka berbeda departemen. Terlebih lagi ada Lu Lin Cheng yang selalu mengintai Su Man. Tetapi Su Man berhasil menemukan kode MSN milik Song Yi. Mereka pun sering mengobrol via MSN. Semakin hari Su Man dan Song Yi semakin dekat, dan pada suatu malam bersalju Su Man memberanikan diri bertemu dengan Song Yi. Akhirnya mereka pun menjalin kasih.

Konflik dimulai ketika Su Man pergi dinas ke New York selama sebulan. Di suatu malam, Si Cabe Rawit meneleponnya dan bercerita tentang pertemuannya dengan seorang pria yang telah lama dia cari. Cabe Rawit dan pria itu akhirnya memutuskan untuk pacaran. Su Man dan Cabe rawit sangat antusias untuk segera bertemu satu sama lain. Beberapa hari setelah Su Man kembali ke Beijing, Su Man bersiap untuk bertemu Cabe Rawit di sebuah restoran.
Laut bisa berubah menjadi sawah.
Di dunia ini tidak ada satu pun yang kekal selamanya, termasuk cintamu.
(Best Time, hal 170)
Bagai terkena petir, Su Man melihat Song Yi duduk tepat di sebelah si Cabe Rawit. Pria yang dicari Cabe Rawit adalah Song Yi. Lubuk hati Su Man sangat hancur, hingga dia tak bisa menahan tangisannya. Di saat yang sangat kacau itu, entah dari mana Lu Lin Cheng datang menjelma sebagai seorang penyelamat bagi Su Man. Sejak momen itu, Lu Lin Cheng dengan cinta dan kelembutannya selalu hadir menemami Su Man. Akankah Su Man dapat melihat cinta dari Lu Lin Cheng? Atau tetap memegang cintanya pada Song Yi?
Aku sudah pergi dari Beijing. Aku sengaja tidak memberitahumu karena aku tidak ingin kau menahanku di sini. Apalagi mengantar kepergianku ini. (Best Time, hal 438)

DESAIN SAMPUL

Hihihii, ini pertama kalinya aku ngomongin sampul dari sebuah novel. Di beberapa resensi sebelumnya, aku engga berani buat ngomongin sampul novel secara mendalam karena aku ini hanya orang awam di dalam dunia seni. Takutnya pengyoumen mikir aku sok tahu, sok pinter, atau apalah. Hehehee tapi sampul dari Best Time ini benar-benar bagus, dan pengen banget aku bahas. Akhir-akhir ini aku pun menyadari kalau sebuah karya seni sah sah saja bila diinterpretasikan secara berbeda-beda oleh setiap penikmatnya. Contoh saja lukisan Monalisa, yang memicu puluhan spekulasi. Tapi kembali lagi, hanya sang seniman lah yang mengetahui makna dari karyanya tersebut.

Best Time memiliki sampul depan yang menampilkan seorang lelaki, dan seorang perempuan. Dari sinopsis singkat di belakang buku, sangat jelas tertulis kalau tokoh utama wanita di novel ini adalah Su Man. Yup, dengan begitu sosok perempuan berbaju kuning di sampul Best Time sudah pasti Su Man. Tapi siapa sosok lelakinya? Mungkinkah Song Yi, atau Lu Lin Cheng?

Coklat, oranye, kuning, dan maroon, adalah warna-warna yang dominan di sampul Best Time. Jika melihat lebih seksama, warna-warna itu menghadirkan suasana musim gugur. Aku pernah melihat video milik youtuber asal LA (@lavendaire), dia bilang kalau 4 musim diibaratkan siklus mood seseorang, maka musim gugur adalah musim dimana seseorang merasa frustasi dan hancur berantakan. Sangat pas dengan jalan cerita dari novel ini. Mungkin ada dari pengyoumen yang melihat sampul novel ini lebih cenderung melihat suasana senja hari? Menurutku sama aja, karena senja hari itu identik dengan mager buat kemana-mana, waktunya beristirahat. Su Man juga butuh istirahat dari perjalanan cintanya yang cukup berliku.

Kalau pengyoumen membuka bukunya, cobalah lihat sampul novel bagian depan dan belakang sekaligus. Pengyoumen bakal sadar kalau sampul depan dan belakang adalah satu kesatuan. Ini salah satu alasan kenapa aku suka banget sama sampulnya ini. Kebanyakan novel memiliki sampul belakang yang sangat sederhana, toh ketutupan sama burlb. Tapi novel ini beda dari yang lain. Keren lah pokoknya.

Ada Lu Lin Cheng di sampul belakang! Seseorang dibalik momen terindah. Sendirian. Hiks, hiks. Oh ya, ada lagi hal yang aku suka dari sampul ini adalah cara sang desainer sampul (@Alvinxki) memvisualisasikan makna dari “Best Time” versi Tong Hua dengan sangat tepat. Dengan menghadirkan Su Man dan Song Yi yang saling membelakangi itu pas banget. Mungkin aja ada yang berpikir : “Judulnya momen terindah, tapi kok di sampulnya dua orang gak ada muka bahagia-bahagianya, malah terkesan engga kenal satu sama lain.” Akan sangat berbeda kalau saja Su Man dan Song Yi dibuat berhadapan. Lihat sekilas langsung tersimpulkan : “Wah ini pasti dua orang yang ketemu terus jadian deh.” Gak ada sedikit misteri-misterinya itu gak seru, hahahaaaa

Tong Hua menghadirkan makna dari momen terindah bukanlah semata-mata sebuah pertemuan, melainkan . . .  (baca novelnya sendiri) . Hihihhiiii

RESENSI + ENDING
Mungkin cara untuk melupakan kesedihan diri sendiri adalah dengan menganggapnya tidak pernah ada. (Best Time, hal 299)
Novel karya Tong Hua ini sudah diadaptasi ke dalam sebuah drama serial berjudul sama. Su Man diperankan oleh Janine Chang, sedangkan Lu Lin Cheng diperankan oleh Wallace Hung. Song Yi? Liat aje noh di Wikipedia Aku udah nonton dramanya, dan langsung jatuh cinta sama Lu Lin Cheng. Hwaaa, Wallace Hung ganteng banget. Walau scene lagi nangis, tetep manly. Hihihiii


Tema cerita cinta bergerilya, alias cinta diam-diam itu sebenernya mainstream banget. Aku pikir semua orang pasti pernah ngalamin. Cinta Su Man pada Song Yi selama sepuluh tahun, memang hebat. Tapi bagiku itu masih tidak lebih hebat dari cinta Lu Lin Cheng. Di resensi ini mungkin aku terkesan sangat menjunjung tinggi Lu Lin Cheng, dan mengesampingkan Song Yi. Hahahaaa Padahal sebenernya Song Yi karakter yang baik juga. Dia sejujurnya bukanlah seorang playboy, tapi yaa~
Setiap manusia akan selalu memiliki sebuah rahasia yang ingin disembunyikannya seumur hidup. Ada rahasia yang indah, ada juga yang buruk. Ada rahasia yang pada akhirnya akan terkuak, ada yang akan dikubur dalam-dalam. (Best Time, hal. 457)
Dimana pun kau berada, tidak peduli dengan kehidupan apa yang nantinya akan kau pilih, aku berharap kau akan selalu penuh dengan kebahagiaan dan harapan. (Best Time, hal. 440)
Empat karakter utama di novel Best Time yaitu Su Man, Lu Lin Cheng, Song Yi, dan Lian Shuang memiliki dunia yang berbeda satu sama lain. Semuanya dieksplore dengan cukup mendetail. Sudut pandang di ambil dari Su Man. Jadi, pengyoumen bakal mengetahui seluruh perasaan yang dimiliki Su Man. Senang dan sedih. Sebaliknya, pengyoumen tidak dapat mengetahui isi hati ketiga karakter lainnya. Konflik di restoran hanyalah sebuah pembuka. Masih banyak konflik yang menunggu, sampai aku dibuat nangis bombai sama ini novel. Lebih parahnya lagi, seharian aku gak bisa lepas dari ingatan akan ending novel Best Time ini. Hihihii

-


Five Notes, sosok tegar yang telah lalui begitu banyak perpisahan. Juga sosok lain yang setia mendampingi.


        ^ - - - - - - - - - - ^





        ^ - - - - - - - - - - ^




7 comments:

  1. Ending ada 3 versi..saya pilih ending ke 3..happy ending

    ReplyDelete
  2. Aku baru selesai baca lumayan kecewa sana endingnya sampai sekarang buat inget huaaaa rasanya gak rela kayak gak adil banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaaa zuper duper gak adil pake banget. Aku beres baca akhir buku, 3 hari gak bisa move on. T_T

      Delete

Hello, Pengyoumen~
I'd like to say thank you for visit my little blog, read my notes. Hope we can be friend although we aren't face to face. Please enjoy. If any question or comment you want me know, write here (^.^)/
Teman-teman sebangsa dan setanah air~
Kalau kalian ada pertanyaan yang masih terpendam dalam hati, tentang blog mini milikku atau ingin lebih tahu tentang dunia mandarin lovers. silahkan tulis disini. <(~,^)/
-
Don't forget to write your name,
Tinggalkan namamu, buat arsip. Hehehee~