Bulan Agustus, bulan yang cukup mengesankan setidaknya bagiku. Di bulan ini, aku melihat jalanan penuh warna merah dan putih. Sebuah cerminan rasa cinta pada tanah air. Selain itu, di bulan ini biasanya aku bakal berpapasan sama mahasiswa-mahasiswa baru yang botak-botak. Hahahaa~ (>O<) Itu biasanya. Tapi tahun ini berbeda. Aku berada beratus-ratus kilometer jauhnya dari pangkalan maba-maba AKA. Huft kecewa, gak bisa cuci mata lagi deh, wkwkwk
Dalam niat mencari sebuah penawar kekecewaan, anganku malah terlempar kembali ke sebuah momen di bulan Agustus. Pada tanggal, 11 Agustus 2016 aku seminar tugas akhir. Juli – Agustus – September memang jadi bulan-bulan sibuk bagi anak AKA tingkat akhir. Ada yang seminar laaah, ngumpulin tanda-tangan, ada juga yang sudah manthab buat menghadang para penguji di ruang sidang. Tahun ini pun begitu, adik-adik tingkatku teristimewa lagi berhadapan dengan jadwal seminar dan sidang. Buat anak AKA 3S , Semangaaat Yaaaww ^^
Setiap momen pasti meninggalkan sebuah kesan yang berbeda-beda. Aku selalu percaya akan hal itu. Sebenernya anak angkatanku semuanya juga mengalami momen seminar TA, sama sepertiku dengan kesan yang berbeda-beda tentunya. Ada yang ditanyain: “kamu kalau mandi pake air anget gak?” ; “kamu pake deodoran apa?” ; “kamu lulus SD kelas 3 gak sih?” . Itu sepintas kesan seminar sobat-sobatku yang aneh binti absurd, tapi ada juga kesan seram dari seminar salah satu angkatanku. Yaitu ketika seorang dosen killer berkata : “Kalau kamu pas sidang ketemu saya lagi, awas aja ya !” Demi apapun, itu super duper mencekam .
Bagaimana dengan momen seminarku? Alhamdulillah, Sedikit lancar banyak halangan. wkwkwk
Dari dalam kamar kost yang mini ini, aku akan membeberkan sekelumit cerita dibalik momen seminar Tugas Akhirku. Lagu Mayday yang berjudul What If We Had Never Met akan menemaniku selagi aku bercerita kepada pengyoumen. Untuk adik-adik tingkatku yang pernah datang ke seminar Lintang Irnawati dengan NIM 136750, terima kasih telah berkontribusi di momen ini. Hehehee (∩˃o˂∩)♡
PART 1 : H-1 SEMINAR
Rabu, 10 Agustus 2016. Jam 7 pagi, aku sudah berada di sebuah gedung yang bersebrangan dengan Bogor Trade Mall. Yap, Kampus AKA lama. Aku bersiap untuk melakukan Uji Kompetensi AAS dengan skema baru. Aku cukup degdegan, karena dari survei abal-abal menyatakan anak AKA yang lolos Ujikom skema baru kurang dari 5%. Ditambah lagi keesokan harinya aku akan seminar tugas akhir ! Oh my.
Jam 8 Ujikom dimulai . Dan taraaa keajaiban pun datang. Satu dari tiga penguji Ujikom berhalangan hadir. Setiap penguji memegang 2 orang peserta, jadi dua dari enam peserta di hari itu batal ujikom . Alhamdulillah, aku adalah salah satu peserta yang batal ujikom. Kemudian aku pun pulang ke kostan. Makan (Sarapan). Kemudian pergi lagi, ke Kampus AKA baru. Ngapain? Nonton seminar Iva Mozaik. ^^
Waktu dzuhur pun tiba, Iva telah selesai seminar. Kemudian kami, makan siang di warteg yang ada tepat di depan gerbang AKA. Kemudian aku pun pulang kembali ke kostan. Berlatih presentasi seminar, lebih tepatnya berlatih ngomong cepat. Di sela-sela berlatih, aku mengirim undangan seminar secara pribadi kepada adik-adik tingkatku. Ada beberapa yang dari jauh-jauh hari request, buat di kasih tahu kapan aku seminar. Hahahaa Walau gak lebih dari lima orang yang request, sekejap aku merasa seperti artis. wkwwkk
Tanggapan mereka setelah aku kirim undangan, beragam. Ada yang bilang : “InsyaAllah” ; “Amaaan kak amaan” ; “Kaaak seminarnya bisa diundur gak? Aku lagi mudik” . Ada juga yang nanya : “Kalau besok gak bisa dateng gimana donk?” . Dengan santai, aku pun menjawab, “Ya gak gimana-gimana, aku tetep seminar walau kamu gak dateng. Hahahaa”
PART 2 : BERSIAP MENANTI
Kamis, 11 Agustus 2016. Hari itu matahari menyapa dengan sangat cerah. Sepertinya matahari pun semangat untuk melihatku seminar. Hahahaaa Setelah dzuhur, aku telah berada di Ruang Seminar 1, Gedung Lab Baru Lt 3, Poltek AKA Bogor. Mempersiapkan laptop dan proyektor untuk presentasi, mengganti celana jeans menjadi rok hitam, tes mic “check satu, dua, tiga”, dan melihat anak-anak Mozaik (Iva, Luqi, Riska, Atun, Nindy, Chytra) lagi cengar-cengir sendiri. Yap, di waktu itu baru ada sobat-sobat Mozaik aja.
Jam tanganku menunjukkan 12.40 WIB. Penonton sudah bertambah tiga orang. Lumayanlah, itung-itung buat menuhin kuota minimal seminar. Hahaha (ᗒᗜᗕ) Sukarelawan pertama yang dateng setelah Mozaik namanya Dimas. Dia adalah adik tingkat yang tiada hari tanpa ngerusuh. Waktu itu dia ngomong: “Mba Lintang, mba Lintang, lihat nih kertas seminarku masih kosong, kaka yang pertama lho” Hahahaaa. Agak alay emang ni anak satu .
Sukarelawan kedua, adik tingkat lagi cuman bedanya yang ini dua tahun dibawahku. Namanya Murtin, biasa dipanggil Utin. Setiap ketemu : “Ka Lintang kapan seminar? Ka Lintang kapan seminar?” Dia adalah salah satu yang berhasil selamat dari reduksi Jurnalika, dan dia pernah bilang : “Ka Lintang kok ternyata baik ya?”. d[ --_____--]b
PART 3 : SEMINAR
Waktu pun kembali bergulir, satu per satu mahasiswa lain pun datang. Walau kursi tidak penuh, tapi setidaknya adalah lebih dari 20 orang yang datang. Seharusnya Jam 13.00 adalah jadwal aku seminar, tapi saat itu lebih lima menit dosen pembimbingku baru datang. Seminarku berjalan selayaknya seminar TA teman-temanku. Dibuka oleh Ibu Henny Rochaeni, M.Pd. (dosen pembimbingku) sebagai moderator, kemudian aku presentasi secepat mungkin, setelah itu sesi tanya jawab dan pengujian. (=^.^=)
Dalam seminarku, tidak ada pertanyaan-pertanyaan aneh. Semuanya selaras dengan isi TA ku. Hanya saja ada sedikit “tanya jawab intensif” antara aku dengan dosen penguji tentang jangka sorong, dan sobatku bilang mereka seperti melihat debat. Hahahaa Sejujurnya pas itu aku sedikit sebel juga sih, tapi kupikir momen seminar adalah pilihan buruk untuk melakukan debat, apalagi dengan dosen. Jadi, intinya kalau seminar mending cari aman aja laaah . . Hihihiii
Setelah sesi tanya jawab dan pengujian selesai, akhirnya seminarku resmi ditutup. Moderator kembali mengambil alih, kemudian beliau berkata : “Terima kasih kepada Bapak Hanafi, dan Ibu Erna selaku penguji yang sudah menyempatkan waktunya hari ini. Terima kasih juga kepada rekan-rekan Lintang yang sudah datang. Tak lupa untuk Pak Nandang yang spesial datang untuk nonton seminar.” --- S.P.E.S.I.A.L ceunaah
PART 4 : AKHIR MOMEN
Seminar resmi ditutup, penonton pun pada bubar. Rasanya lega, plooong. Sesi foto pun dimulai, ternyata Riana dan Reja sudah nungguin di luar. Hahahaaa Seusai seminar aku, masih ada seminar lagi. Jadi aku gak perlu beres-beres proyektor, microphone, dkk. Ba’da Ashar, Aku, Iva, Chytra, Riska, dan Fitri (anak kelas A) langsung pergi ke Cibinong Square buat nonton 3 Srikandi. Refreshing , ,
Kami milih waktu tonton setelah maghrib, jadi kami cari makan dulu. Kami dateng ke salah satu rumah makan deket-deket situ. Dengan wolesnya kami naik ke lantai dua, pas lihat menunya kok engga ada harganya. Eh ternyata makanannya muaaaahal banget. Harganya terkesan nembak banget, dan pelayannya bolak-balik nanya ke temennya yang dibawah karena dia gak hapal harga. Pas ditanya porsinya segede apa, dia juga kagak tahu. Huft. Akhirnya cuman beli satu es jeruk harga 7000, terus ngibrit sejauh mungkin. Wkwwkkwk Dan ternyata itu bukan es jeruk dalam arti sebenarnya, tapi nutrisari rasa jeruk dikasih es batu. Oh my, menyedihkan kami ketipu. Dan kami pun sepakat memasukan rumah makan itu ke daftar hitam.
Kami akhirnya makan di salah satu toko di dalam Cibinong Square. Setelah shalat magrib, kami langsung pergi ke bioskop. Film 3 Srikandi bagus lho, pengyoumen ada yang udah nonton? Salah satu tempat syutingnya adalah Sukabumi, kota kelahiranku. Hihihiii~ Setelah nonton, kami pun langsung pulang ke kost masing-masing. Sesampainya aku di kamar kost tercinta, aku langsung tepar. Zzz
PART 5 : TERIMA KASIH
Autobiografiku takkan pernah memiliki penyesalan, karena aku sempat memilikimu
Penuh dengan perasaan bersyukur ~ - What If We Had Never Met (Mayday)
Sejujurnya sebelum seminar TA aku sangat gugup, bahkan aku beberapa kali terbangun tengah malam. Tapi di sisi lain aku menyadari banyak banget yang mau direpotin sama sosok absurd seperti aku. Hahaaa Oleh karena itu, di part terakhir dari postingan ini aku ingin berterima kasih ke semua yang telah berkontribusi di momen ini. ^^
Maaf dan Terima Kasih Dariku :
Untuk Orang tuaku tercinta yang bangunin lewat telpon jam 4 pagi. Untuk Ibu Henny sebagai dosbing yang sangat keren. Untuk Bapak Hanafi dan Ibu Erna, atas ilmu yang diberikan di seminar ini. Untuk Luqi yang sudah minjemin laptopnya, bantu nyiapin proyektor. Untuk Riska yang bawain snack para penguji, berat-berat bawa laptop pula, dan nelponin Bu Henny. Untuk Iva yang bawain baterai microphone, nyebarin draft seminar, juga atas biscuit coklatnya. Untuk Nindy yang sudah minjemin rok hitamnya buat aku. Untuk Chytra yang heboh beut nyemangatinya, yang ngajakin refreshing dan sponsorin es jeruk. Untuk Atun yang untuk kesekian kalinya rela galerinya hapenya penuh. Untuk Riana yang walau telat dateng tetep setia nungguin di depan pintu, juga atas pillow rasa coklatnya. Untuk Reja yang katanya mau bantu nyiapin proyektor, tapi malah duduk diluar bareng Riana sambil maen RPG android.
Untuk Dimas yang rela jalan kaki panas-panas buat dateng pertama wkwkwk. Untuk Utin yang dateng kedua, pakai baju biru duduk di tangga karena gak berani masuk ruangan. Untuk Pak Nandang yang jauh-jauh dateng dari Gedung BAAK Lt 3 ke Gedung Lab Baru Lt 3, sambil bawa setumpuk file yang tebelnya lebih dari buku Underwood. Untuk Fitri yang ikut nonton bioskop, yang pas pulang masih ngira kalau Pak Nandang lagi observasi lewat senimar aku. Hahahaaaa taktik pencitraan berhasil wkwkwkk
Untuk Adikku Faisal yang tahu-tahu ada di bangku penonton, sambil mengelorakan semangat. Untuk Memet yang ketiduran, dan dateng setelah aku beres seminar cuman buat nyubit tanganku yang minim lemak. Untuk Tazkia dan Graha yang mewakili Esforce dateng ke seminar aku. Untuk Fiena yang mewakili Ampersand. Untuk Adik-adik tingkat, yang menyisihkan waktunya untuk menjadi penonton seminarku. Untuk Sobat Mozaik, Jurnalika, Pasukan 219, Esforce dan lainnya yang sudah memberikan support jarak jauh. Tak lupa untuk beberapa orang yang PHP mau dateng. Terima kasih banyak semuaaaaanyaa .
Jika sebuah momen antara kita adalah sebuah titrasiMaka itu pasti bukan TBA yang sangat sensitifMelainkan Kompleksometri yang rumit tapi saling melengkapi – Notes_maker
Cerita berlanjut ke _Sekilas Ceritaku Sidang D3Analis Kimia
^ - - - - - - - - - - ^
No comments:
Post a Comment
Hello, Pengyoumen~
I'd like to say thank you for visit my little blog, read my notes. Hope we can be friend although we aren't face to face. Please enjoy. If any question or comment you want me know, write here (^.^)/
Teman-teman sebangsa dan setanah air~
Kalau kalian ada pertanyaan yang masih terpendam dalam hati, tentang blog mini milikku atau ingin lebih tahu tentang dunia mandarin lovers. silahkan tulis disini. <(~,^)/
-
Don't forget to write your name,
Tinggalkan namamu, buat arsip. Hehehee~