Entah ada angin apa, yang membuat anakmu ini
akhirnya berani menulis tentangmu. Tentang lelaki pertama yang aku cintai dari
dunia terkecil yang beberapa orang sebut dengan rumah. Dari sekian banyak kata
yang ada di dunia, aku hanya ingin meminjam dua kata saja untuk mewakili rasa
bersyukurku memilikimu. Terima kasih.