. . .

Welcome to my little blog. I just want to share some notes. Notes about me, my blog, and all the things I loved. I loved Taiwanese drama, Chinese drama, and mandarin songs. If you already read my post, leave your COMMENT and VOTE please. I need your opinion to be better. (^.-)/
If you want to request some notes, you can send me email, or contact me in social network. I active in IG account @lintang_ns . I'm waiting for you! \(^.^)/ Oh ya, don't forget to DM me! ^^

Saturday 3 November 2018

Analisis Meteor Garden .

Dimana pun pengyoumen berada, semoga senantiasa baik-baik saja. 

Meteor Garden, drama serial Taiwan yang launching di tahun 2001 sangatlah dipuja pada masanya. Jerry Yan, Vic Zhou, Vanness Wu, dan Ken Zhu menjadi standar lelaki impian. Aduh inget banget, fenomena F4 begitu heboh sampai rela-relain tidur malem biar bisa nonton F4 di stasiun ikan terbang. Nyetel VCD lagu-lagu Meteor Garden setiap minggu, walau video sama lagunya gak sinkron. Hahahaaaa yang penting “wo ming bai, ni yao de ai” wkwkwkkk

17 tahun berselang, Meteor Garden akhirnya di remake versi Tiongkok. Sebagai Fans F4 garis keras, aku sangat bahagia. Kisah cinta klasik yang diadaptasi dari manga Hana Yori Dango ini akan selalu memiliki ruang di hati para penggemarnya. Ada beberapa hal yang menurutku menarik untuk dikupas. Hahahaaa Maka dari itu, aku buat postingan ini. Sambil nostalgia abang Ken Zhu, dkk. Mari mengulik Meteor Garden 2018.

1. Si Rambut Nanas Hidup Kembali


Pada serial terdahulunya, Dao Mingsi “Tsukasa Domyoji” si ketua F4 yang kekanak-kanakan itu memiliki gaya yang membuat para penonton histeris. Kalau sekarang, pas lihat foto F4 pasti ketawa ngakak. Salah satu yang paling diingat adalah gaya rambutnya yang diberi julukan rambut nanas. Dalam versi negara lainnya, gaya rambut Tsukasa Domyoji lebih cenderung kriwil-kriwil ombak gitu. wkwkwkk Kini aku kembali melihat sosok si rambut nanas yang telah lama hilang.
Dasar rambut nanas bersepatu buaya hijau – San Chai

2. Semuanya Bertransformasi Kecuali Nama Karakter


Kita semua tahu bahwa dunia semakin lama semakin berubah, dan berkembang. 17 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Transformasi dunia bisa kita lihat dengan membandingkan Meteor Garden dahulu, dengan yang terbaru. Dari mulai rambut, jika dahulu F4 memiliki rambut sebahu (kecuali Tao Ming Se). Di versi baru ini lebih variatif. Ada yang berponi, berwarna, ada juga potongan yang rapi ala-ala selebgram. Begitu juga San Chai, yang dahulu sederhana dengan rambut panjangnya, sekarang potong bob kekinian. Masih tentang penampilan, F4 dahulu hanya bermodal celana jeans, kaos dan rompi sudah dielu-elukan sebegitu hebatnya. Sekarang? Kemana-mana pakai jaket mahal atau jas yang panjangnya sampai kelutut, tak lupa kacamata bulat yang hits. Sangat relevan dengan suasana kampus zaman sekarang. Dimana kampus bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sebagai tempat OOTD. wkwkwkkk




Selain penampilan, latar tempatnya juga keren-keren. Kalau dulu F4 nonkrongnya di kantin, sekarang udah punya ruangan sendiri, perpustakaan sendiri, dan mainannya bridge - olahraga terkini. Apalagi yak? Karakter-karakternya pun berubah. Kalau Meteor Garden dulu, pas San Chai dikasih kartu memang marah dan langsung ngembaliin kartu itu ke F4. Sekarang baru dikasih kartu, udah langsung nendang muka Dao Ming Si. Hahahaaa San Chai yang sekarang rada barbar. Ibunda San Chai, dulu terobsesi dengan punya mantu kaya – sekarang cukup realistis (Kalau dapet mantu kaya bagus, kagak juga gpp). Oh ya, di Meteor Garden keluaran terbaru karakter-karakternya pada main game android RPG multiplayer. Ya, sejenis mobile legend gitu. Kekinian bgt.

3. Pemilihan Regenerasi F4 + San Chai


Pemilihan aktor dan aktris untuk sebuah drama yang sangat ditunggu-tunggu, pasti sangatlah sulit. Dimana sutradara dkk harus menetapkan dengan jeli seluruh karakter utama dari drama tersebut. Sejujurnya, sejak akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 sudah terdengar kabar bahwa Meteor Garden akan dibuat ulang pada ulang tahun yang ke-17. Di kalangan mandarin lovers, ini adalah kabar yang membahagiakan. Tapi kala itu, masih simpang siur apakah akan dibuat versi Taiwan atau versi Tiongkok (Cina Daratan). Mungkin bagi pengyoumen yang bukan mandarin lovers, Taiwan ataupun Tiongkok sama aja. Tapi buat aku pribadi dan beberapa mandarin lovers lainnya, Drama Taiwan dan Tiongkok memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Dari segi visual pemeran, soundtrack, alur, sisipan komedi, argh kalau dijabarin nanti gak kelar-kelar. Hhihihiii

Beberapa bulan kemudian, tepat di ulang tahun Meteor Garden ke-16 pemeran San Chai versi Jadul (Barbie Hsu) mengunggah foto Meteor Garden di akun instagramnya. Nah, mulailah terkonfirmasi kalau Meteor Garden 2018 akan muncul sebagai versi Tiongkok. Dan entah terinspirasi dari mana, media pada mengait-ngaitkan Kris Wu Eks EXO akan menjadi Dao Ming Si. Ada juga berita yang nambahin prediksi bahwa pemeran San Chai-nya adalah Vivian Sung (pemeran Lin Chen Xin di Our Times). Pas itu, aku bayangin Kris Wu – Vivian Sung kemungkinannya kecil banget. Kenapa? Karena Vivian Sung adalah seorang aktris Taiwan. Sangat jarang aktor/aktris Taiwan menyebrang ke Drama Tiongkok, begitupun sebaliknya. Oh ya, beredar juga rumor kalau Barbie Hsu bakal jadi mamanya Dao Ming Si.


Di penghujung tahun 2017, akhirnya launching para pemeran Meteor Garden 2018. Dylan Wang sebagai Dao Ming Si, Darren Chen sebagai Hua Ze Lei, Connor Leong sebagai Mei Zuo, Caesar Wu sebagai Xi Men, dan Shen Yue sebagai San Chai. Selain itu, ternyata bukan Barbie Hsu yang main di versi baru ini, tapi adiknya yaitu Dee Hsu yang berperan sebagai kakaknya Dao Ming Si. Keputusan yang sangat tepat dari produser dan sutradara Meteor Garden 2018 yang memilih untuk mengambil aktor-aktor baru dibanding aktor-aktor yang sudah terkenal, seperti Kris Wu.

Aktor-aktor baru membuat drama Meteor Garden ini menjadi sepenuhnya segar. Jikalau ada Kris Wu, mungkin aku dari sebelum nonton udah bosen duluan, hihhihiii Cukup tahun lalu aku nonton lebih dari 5 film Kris Wu. Padahal aku nonton film secara acak, tanpa ngintip sinopsis apalagi castnya. Dimana-mana ada Kris Wu, sampe kakakku pas nonton LORD bilang “Kris Wu lagi?” wkwkwkkk . Kembali ke Meteor Garden, para pemeran F4 sama San Chai umurnya hampir sepantaran sama aku. Connor Leong yang kelahiran 1994 menjadi yang paling tua dibandingkan pemeran yang lain. Diikuti Darren Chen yang lahir tahun 1995 (samaan kayak aku). Paling bontot, alias si bungsu ya Dao Ming Si (Dylan Wang).
Dilaaaan, aku rindu kamu! Itu, akan selalu . hihhihiiii efek menanti Dilan1991


Secara pribadi, member F4 keluaran terbaru yang paling aku suka adalah Mei Zuo. Entah, lucu aja gitu ngeliat tingkahnya imut-imut – senyam-senyum gak jelas walau akhirnya tetep jomblo. wkwkwwkkk Sosok Lei sebenernya lembut banget, dari paras dan gaya berpakaiannya. Tapi rasanya ada yang kurang, adakah pengyoumen yang juga ngerasa? Padahal scene bareng Kakak Jing nya udah mantheb banget. Dao Ming Si, San Chai, Xi Men, menurutku B aja.

Setelah Meteor garden 2018 usai, semoga personal branding “regenerasi F4 + San Chai” dapat melekat terus pada Connor Leong, dkk. Hmmm, semoga karir mereka juga bisa secemerlang Abang Vanness, dkk entah sebagai penyanyi ataupun pemain film. Yeaaaaay

4. Soundtrack


Kurang lengkap jika ngomongin drama tanpa soundtracknya. Soundtrack adalah salah satu unsur penting dalam drama. Bagi pengyoumen yang sudah berumur (sama dengan atau lebih dari aku) pasti tahu soundtrack Meteor Garden 2001. Lagu Qing Fei De Yi milik Harlem Yu akan selalu mengingatkan kita pada scene “Kalau minta maaf saja cukup, untuk apa ada polisi?”. Bahkan ketika pengyoumen mendengar lagu ini dalam versi full instrumental, akan tetap membuat pendengarnya teringat pada Meteor Garden. Sebegitu kuatnya sebuah lagu bisa mengekalkan sebuah drama.

Lagu-lagu original soundtrack dari Meteor Garden 2018 harus diakui lebih kekinian, lebih variatif. Tracklist OST Meteor Garden 2018 :
- Dylan Wang, Darren Chen, Connor Leong, Caesar Wu (For You) *opening
- Dylan Wang, Darren Chen, Connor Leong, Caesar Wu (Never Would’ve Think of)
- Dylan Wang, Darren Chen, Connor Leong, Caesar Wu (Making Memories)
- Dylan Wang (Extremely Important)
- Dylan Wang (I Don’t Even Thinking About It)
- Connor Leong (Stars Counting Shooting Star)
- Darren Chen (The Tenderness Behid The Flowers)
- Caesar Wu (I’m Going Crazy Thinking About You)
- Kiki Wei (Love, Exits) *closing

Selain lagu-lagu yang di atas, ada juga lagu dari Meteor Garden terdahulu yaitu Harlem Yu (Can’t Help Falling in Love with You), Penny Dai (The Love You Want). Ada satu lagu dari F4 (Meteor Shower) yang dulu menjadi OST Meteor Garden musim kedua. Satu lagi lagu dari Shennio Lin (Waiting for Someone) yang sempat jadi OST Café, Waiting, Love nya Giddens Ko. Btw, Café, Waiting, Love filmnya bagus lho tapi belom jadi aku resensi. Mending lihat resensi bukunya dulu di _Cafe Waiting Love : Penantian Jerapah untuk Kaos Kaki Hijau . Hihihiii


Mengikuti Meteor Garden 2001 dan 2002, yang versi 2018 ini juga ada beberapa lagu yang full berbahasa Inggris. Dulu ada Love of My Love – Queen, I’ll Never Fall in Love Again – Emma (version), When You in Love with a Beautiful Woman, Broken Vow, dan masih banyak lagu lainnya. Yang versi 2018 ini ada lagu Say Something, River, dan Anyone of Us.
“It can happened to anyone of us, anyone you think of, anyone can fall, anyone can hurt someone they love. Heart will break. Coz I made a stupid mistake. ..” – scene Tao Ming Se dan San Chai so sweet di London
5. Meteor Garden vs Meteor Shower                              


Ini bakal menjadi part paling kritis di postingan ini.
Di tahun 2009, di Tiongkok hadir sebuah drama berjudul Meteor Shower. Pada awal kemunculannya, alur cerita Meteor Shower persis seperti Meteor Garden. Tapi pihak produksi menyangkal kalau mereka adalah Meteor Garden versi Tiongkok. Jujur, aku menonton Meteor Shower sampai akhir, dan memang alur ceritanya mirip sekali. Dari mulai formasi pemerannya yaitu 4 cowok 1 cewek, si kaya dan si miskin, tidak direstui ibunya, perjodohan, sampai ke adegan hilang ingatan. Sungguh sulit dipercaya, tapi harus tetap dikatakan bahwa Meteor Shower adalah plagiat Meteor Garden. Ternyata engga di Indonesia doank yang ada plagiat-plagiat.


Dari segi legalitas, jelas Meteor Shower kalah telak. Tapi mari kita lihat dari sisi lain. Dalam segi visual pemeran, Meteor Shower memakai pakaian seragam sekolah sehingga kurang ada pembeda dengan murid lainnya. Sebaliknya, Meteor Garden 2018 memakai pakaian bebas sehingga bisa terlihat sebagaimana mewahnya kehidupan geng F4. Untuk masing masing personal, sama-sama memiliki paras yang cantik dan ganteng. Tapi untuk aku pribadi, lebih suka F4 versi Meteor Garden, San Chai versi Meteor Shower. Hahahhaaa di mix.




Dari segi mengaduk-aduk perasaan penonton, sama-sama saja. Kalau dulu Meteor Garden 2001, mungkin akan sangat histeris sangat adegan-adegan romantis, dan akan sangat nyesek ketika Tao Ming Se dan San Chai terpisah. Semakin bertambahnya usia, standar dariku sebagai penonton akan semakin bertambah. Jadi pas nonton Meteor Garden 2018 dan Meteor Shower pas bagian romantisnya, paling dalam hati “eaaaa, eaaaaa, wkwkwkw” udah kayak CJR .

Dari segi Soundtrack, kedua drama ini sama-sama memanfaatkan para pemain untuk menyanyikan lagu-lagu OST. Lagu opening dramanya sama-sama memakai lagu yang dinyanyikan oleh para pemeran “F4”. Lagu endingnya pun sama-sama memakai lagu yang diisi oleh penyanyi wanita. Kelebihan Meteor Garden adalah menyisipkan lagu dari Meteor Garden terdahulu, jadi ada suasana nostalgianya gitu.


Kehidupan para pemain Meteor Shower sekarang, Zhang Han dan Zheng Shuang (Pemeran Dao Ming Si & San Chai) bisa dikatakan sangat sukses. Zhang Han dengan perannya sebagai Boss dalam drama Boss & Me, menuai banyak pujian. Sedangkan Zheng Shuang membuat semua penonton baper di drama Love O2O. Tiga pemain lainnya juga masih aktif di dunia entertainment Tiongkok, yaitu Vision Wei (sempat meluncurkan album solo, dan bermain di Fleet of Time), Peer Zhu dan Yu Haoming (bermain dibeberapa drama modern maupun Wu Xia). ^^
Resensi Buku Boss & Me : _Si Kelinci yang Diterkam Sang Harimau
Resensi Film Fleet of Time : _Kisah 5 Sahabat dalam Lingkaran Cinta

6. Apa Lagi?


Huaaaaaaaa, gak nyangka aku bisa bikin Analisis Meteor Garden sebegini panjangnya dan sebegini niatnya . wkwkwkkk
Aku yakin sebagian besar dari pengyoumen engga kuat baca sampai akhir. Hahahaaaa 

Selamat beristirahat, selamat menikmati hari. Salam Fans F4 garis keras.


        ^ - - - - - - - - - - ^






        ^ - - - - - - - - - - ^



2 comments:

  1. Wah jadi inget Film Favorit nih waktu SD Dulu, sering nonton bareng kakak saya,s aya juga koleksi kaset CD nya kak, emang dulu sosok F4 emang keren keren hehe.

    Sekarang ada yang versi 2018 ya kak, tapi buat saya anak 90an masih suka dan ingat Meteor Garden yang jamannya Tomingse wkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang dulu emang lebih ngena sih. Mungkin karena dulu nontonnya pas masih kecil jadi masih keinget sampe sekarang hehehee

      Delete

Hello, Pengyoumen~
I'd like to say thank you for visit my little blog, read my notes. Hope we can be friend although we aren't face to face. Please enjoy. If any question or comment you want me know, write here (^.^)/
Teman-teman sebangsa dan setanah air~
Kalau kalian ada pertanyaan yang masih terpendam dalam hati, tentang blog mini milikku atau ingin lebih tahu tentang dunia mandarin lovers. silahkan tulis disini. <(~,^)/
-
Don't forget to write your name,
Tinggalkan namamu, buat arsip. Hehehee~